Baru-baru ini
pemerintah kita mengumumkan suatu keputusan untuk memindahkan Ibu kota negara,
meski secara spesifik tempatnya belum disebutkan, yang jelas akan pindah dari
pulau Jawa yang memang sudah sangat padat dan menjadi tempat tinggal dari 57%
penduduk Indonesia. Jakarta yang menjadi ibu kota negara saat ini memang sudah
tidak ideal lagi untuk menjadi sebuah pusat pemerintah yang efesien. Dalam
perkembangannya laju penduduk jakarta yang tinggi terseret arus konstan
urbanisasi membuat beban Jakarta menjadi tinggi menimbulkan semakin turun
pesatnya daya dukung lingkungan, timbulah masalah banjir tahunan yang sangat
merugikan, kondisi ini di perparah dengan fakta bahwa perumukaan tanah jakarta
tiap tahunnya turun lebih dari setengah meter, ini tentu sebuah ancaman serius
untuk kedepannya. Kerugian cukup besar lainnya juga diakibatkan oleh masalah
kemacetan yang sukar dicarikan solusinya. Atas dasar permasalah-permasalah
tersebut maka pemindahan Ibu kota negara dinilai sesuatu yang harus dilakuakan.
Setelah melakukan penilaian di beberapa calon lokasi Ibu kota baru, akhirnya pemerintah langsung melalui presiden mengkonfirmasi bahwa salah satu provinsi di Kalimantan yang akan di proyeksikan untuk menjadi Ibu kota negara baru. Pernyataan ini banyak menuai pro dan kontra, selain banyak yang setuju karena dengan ini secara tidak langsung akan membuat Kalimantan mendapat manfaat ekonomi, tetapi tak sedikit pula yang merasa khawatir dari sisi lingkungannya, karena dikhawatirkan penetapan Kalimantan sebagai Ibu kota negara baru ini bisa berdampak pada rusaknya hutan-hutan Kalimantan yang selama ini dianggap sebagi paru-paru dunia.
Setelah melakukan penilaian di beberapa calon lokasi Ibu kota baru, akhirnya pemerintah langsung melalui presiden mengkonfirmasi bahwa salah satu provinsi di Kalimantan yang akan di proyeksikan untuk menjadi Ibu kota negara baru. Pernyataan ini banyak menuai pro dan kontra, selain banyak yang setuju karena dengan ini secara tidak langsung akan membuat Kalimantan mendapat manfaat ekonomi, tetapi tak sedikit pula yang merasa khawatir dari sisi lingkungannya, karena dikhawatirkan penetapan Kalimantan sebagai Ibu kota negara baru ini bisa berdampak pada rusaknya hutan-hutan Kalimantan yang selama ini dianggap sebagi paru-paru dunia.
Konsep Forest
City akan cocok dengan kondisi alam kalimantan yang akan menjadi Ibu kota negara baru.
Dengan konsep ini pemerintah harus benar-benar menjaga kehijauan hutan di Ibu
kota baru bukan hanya dari jumlah taman tetapi lebih ke menjaga kelestarian
hutan, hal ini tak lepas dari bagaimana kalimantan yang terkenal sebagai
paru-paru dunia di mata internasional. Pembangunan ibu kota negara baru harus meminimalisasi
intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru dan
mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan atau City in the Forest.
Dengan konsep
ini setidaknya pemerintah harus memastikan kelesatarian hutan sekurang-kurangnya
ruang terbuka hijau harus dibangun minimal 50% dari luas area kota. Bangunan
dan perumahan juga harus di tata sedemikian rupa berkonsep hijau dengan
efisiensi energi, air, dan sirkulasi yang baik untuk menjamin kesehatan
masyarakat. Untuk mewujudkan desain pembangunan ini bisa dipakai sistem
manajemen siklus air pintar yang terintegrasi dan mendapat pengawasan ketat
dari pemerintah. Pemerintah juga harus menerapkan sistem penerangan yang
efesien menggunakan energi terbarukan di setiap jalan-jalan, perumahan dan
tempat lainnya dan yang tidak kalah penting Ibu kota negara baru nantinnya juga harus menjadi kota yang berorientasi pada
transportasi publik, pengguna sepeda, dan pejalan kaki yang terintegrasi, juga
mempromosikan kendaraan hemat bahan bakar dan ramah lingkungan dan bila perlu
ada regulasi untuk penggunaan jenis kendaraan yang boleh digunakan di Ibu kota negara baru ini nantinya. Ini penting untuk menjaga kota dari polusi sehingga
Kalimantan akan tetap di kenal sebagai kota dengan udara yang segar layaknya di
hutan-hutan.
Sementara itu,
untuk mewujudkan konsep forest city hal lain yang perlu mendapat prioritas
adalah pengelolaan sampah, sampah akan menimbulkan masalah besar jika tidak
dikelola dengan baik. Sistem pembuangan sampah baru yang harus dikembangkan dapat
dilaksanakan dengan sistem waste to energy, bukan bermaksud untuk
membanding-bandingankan dengan negera lain namun pemerintah kita bisa belajar
ke negara swedia yang lebih dari 50% pasokan listrik negara ini berasal energi
terbarukan dan sebagian darinya menggunakan bahan baku sampah. Ini tentu dapat
di terapkan di Indonesia dan Ibu kota negara baru nantinya harus jadi contoh bagi
kota-kota lain di Indonesia dalam penerapan sistem waste to energy ini.
Bicara tentang
konsep forest city artinya bukan hanya membangun tetapi juga menjaga kelestarian
hutan saat ini, kita tahu bersama lahan di kalimantan di dominasi oleh lahan gambut
yang mudah terbakar, untuk itu dibutuhkan kajian menyeluruh tentang bagaimana
mengendalikan kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di pulau Kalimantan
ini. Kebakaran hutan bisa terjadi secara alami karena panas matahari atau tidak
alami karena aktivitas manusia yang sengaja buka lahan dengan cara membakar
hutan. Cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi kebakaran hutan ini selain
membuat regulasi dan pengawasan ketat tentang larangan untuk membakar lahan,
pemerintah juga dapat membuat program untuk melestarikan lahan gambut. Lahan
gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari tanaman-tanaman purbakala yang
terendam air dan tidak terurai secara sempurna, hasilnya tanah ini menyimpan
banyak karbon yang kalau dijaga bisa menjadi energi di masa depan. Lahan gambut
yang basah dapat meredam bahkan menghentikan kebakaran hutan agar tidak meluas
penyebarannya. Sebaliknya jika lahan gambut dalam kondisi kering sangat rawan
untuk tersulut api. Oleh karena itu, lahan gambut itu harus tetap dijaga agar
tetap basah dan mengembalikan area yang terbakar dengan menanam benih-benih
pohon yang baru.
Pemindahan Ibu
Kota ini tentu sudah dipertimbangkan dengan
beberapa pertimbangan. Jika kajian konsep kota, penanggulangan potensi kebencanaan
dan proyeksi lainnya dilakukan dengan tepat, bisa jadi pindah ibu kota penuh
dengan manfaat. Layak di lanjutkan sebagai rencana nasional untuk mendukung
target kita, Indonesia emas 2045.
#IbuKotaBaru
#Bappenas
#Bappenas
_________
Penulis : Rifki Renaldi
Artikel ini diikut sertakan dalam lomba Nasional Artikel dan Vlog "Harapan untuk Ibu Kota Baru" Tingkat Pelajar SMA dan Mahasiswa yang di selengarakan oleh Kementrian PPN/Bappenas.