Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia - Buya Hamka

May 26, 2016

Teruntuk untuk Tampomas...

Aku tidak tahu, yang aku tahu warna hijau tumbuhan itu membuat mata sehat. Aku juga kurang tahu, setahu ku tumbuhan itu menghasilkan zat yang diperlukan manusia untuk tetap bernafas. Tapi itu rasanya tidak terlalu penting bagi mansusia yang belum bijak terhadap alam.

Ku gerakan langkah kaki di lanjutkan kan langkah kedua lalu langkah berikutnya kaki kanan dan kiri bergantian melampiaskan ke marahannya. Tidak cukup dua kaki  satu ranting sebagai pemeran tongkat juga ku ikut sertakan dalam langkah ini, ranting yang ku beri nama 'Harapan' ini berpadu dengan dua kaki yang mulai lelah dengan langkah yang mengiris hati ini.


Ekspektasinya udara segar yang harus di dapat paru-paruku. Tapi aku sangat salah nyatanya hanya ada udara khas padang pasir yang kudapat. Udara yang tidak mestinya ada di kaki gunung. 

2015 November Kaki gunung Tampomas

Teruntuk untuk gunung tampomas maaf seperti apa yang harus ku utarakan pada kau, maafkan saudara hidup kau yang belum bijak mengerti pentingnya engkau. Maafkan suadara hidup kau yang telah merusak kaki kau. Mungkin untuk saat ini saudara hidup mu itu belum mengetahui apa yang kamu kasih terhadap mereka. Mereka justru memanfaat kan kau untuk satu alasan klasik, Harta.

Aku sungguh tidak membenci kau seandainya engkau meluapkan dendam kau, aku tahu engkau mampu membuat saudara hidup kau mati, karena aku tahu akan kuat nya kekuataan yang kau miliki. Aku juga tahu tanpa oksigen yang kau buat saudara hidup mu yang namannya manusia itu akan sesak nafasnya. Aku juga tau engkau mampu hidup tanpa manusia. tapi mereka tidak.

Teruntuk untuk Tampomas doakan para manusia asal sumedang agar mereka dapat setitik renungan bertapa pentingnya engkau bagi sumedang.

3 comments:

  1. Ihh,Itu Jalannya Jelek Banget Gan,Apa Tidak Ada Pemerintah Yang Ingin Membantu Memperbaikinya ?

    ReplyDelete
  2. waduh kok bisa gitu ya gan

    ReplyDelete

Copyright © Rifki Renaldi | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com